Manfaat Madu:
- Para ahli menyatakan bahwa madu mengandung sekurang-kurangnya 31 zat gizi, 13 jenis mineral, dan 9 jenis vitamin, 6 jenis zat asam (acids), dan 4 enzim kunci.
- Madu berisi 35% protein dan protein itu terdiri dari separuh asam amino esensial.
- Madu a.l. mengandung vitamin B Kompleks, vitamin C, D, E.
- Madu mengandung energi yang berfungsi meningkatkan konsentrasi karbohidrat dan gula yang 2 x lebih manis dari gula pasir.
- Madu yang dikonsumsi dengan teratur mengurangi risiko penyakit jantung, bedasarkan studi awal yang diterbitkan dalam “Journal of Medicinal Food”. Beberapa studi ilmiah menyarankan dengan mengkonsumsi madu dapat mengurangi tekanan darah yang menyebabkan penyakit jantung.
- Banyak orang mengangap mengkonsumsi madu menyebabkan obesitas, LDL tinggi, dan tekanan darah tinggi yang mengakibatkan penyakit jantung.
- Apa sebabnya ? Karena mereka berpikir madu mempunyai rasa manis yang berasal dari sukrosa, glukosa, dan fraktosa. Kita ketahui bahwa mengkonsumsi sucrose secara berlebih dipercaya meningkatkan risiko obesitas, resisten terhadap insulin, dan tekanan darah tinggi. Sukrosa juga mengurangi HDL yang menguntungkan dan meningkatkan tingkat triglycerida. Fraktosa mempunyai efek yang sama dengan sukrosa.
- Di sinilah keajaiban lebah madu, gula dari madu seperti sukrosa, glukosa, dan fraktosa yang terkandung dalam madu justru menyehatkan. Lebah menghasilkan madu murni dengan menghisap nectar bunga yang kaya akan gula-gulaan tersebut.
- Lebah memproses gula-gulaan itu terlebih dahulu di dalam perut lebah. Setelah nektar diolah dalam tubuh lebah menjadi madu, barulah lebah mengeluarkan madu dari dalam perutnya. Jadi gula-gulaan yang terdapat dalam madu sudah diproses dalam perut lebah lebih dulu sehingga madu langsung bisa meresap ke dalam darah kita.
- Berdasarkan riset ilmiah, madu bisa meresap ke dalam darah sekitar 10 menit. Ini bisa kita buktikan jika kita lelah setelah berolahraga kemudian meminum madu murni, tubuh kita cepat merasa segar kembali.
- Madu mengandung banyak enzim potensial yang menguntungkan seperti asam amino. Madu mengandung bee pollen, propolis, lilin lebah, dan nutrisi yang berasal dari tanaman dan tubuh lebah sendiri, di samping mengandung gula-gulaan.
- Madu bersifat antioksidan. Beberapa zat kimia dalam darah dapat digunakan untuk memonitor tingkat risiko penyakit jantung. Beberapa tahun sebelumnya, tingkat kolesterol dan LDL (“jelek/jahat”) telah digunakan untuk memonitor tingkat penyakit jantung dan akhir-akhir ini homocysteine dan C-reactive Protein(CRP) telah ditambahkan sebagai penyebab/faktor penyakit jantung. Orang dengan tingkat homocysteine tinggi memiliki tingkat penyakit jantung, kanker, dan beberapa penyakit berbahaya lainya.
- Dengan vitamin B6, B12 dan folic acid yang terkandung dalam madu, homocysteine yang tinggi dapat diturunkan. Tingkat CRP yang tinggi juga dapat memprediksi penyakit jantung. Tingkat CRP meningkat disebabkan oleh merokok, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit gusi kronis.
- Studi ini dilakukan terhadap 5 s.d. 9 orang dalam 7 percobaan. Pada tiap percobaan dilakukan tes darah sebelum dan sesudah meminum larutan yang mengandung madu, glucose dan madu buatan (mengandung setengah sucrose dan setengah fructose). Larutan yang digunakan dalam percoban mengandung antara 1 – 3 ons madu, glucose atau glucose dan fructose.
- Hasil percobaan pada orang yang mengkonsumsi larutan madu menunjukkan tingkat kolesterol, LDL, dan trigliserida secara total menurun tetapi tidak bagi yang meminum larutan glukosa dan madu buatan.
- Hasil dari percobaan setelah 15 hari pada orang yang mengkonsumsi madu tingkat HDL (baik) meningkat dan tingkat homocysteine menurun. Efek dari mengkonsumsi madu setiap hari selama 15 hari bagi orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi: total kolesterol menurun 8%, LDL kolesterol (jahat) menurun 11%, dan CRP menurun 57%.
- Riset ini menunjukkan bahwa madu mempunyai efek yang positif bagi penderita penyakit jantung. Dalam waktu relatif singkat, madu dapat menurunkan kolesterol dan yang paling dramatis adalah menurunkan tingkat CRP terhadap orang yang mempunyai kadar kolesterol tinggi. Tampaknya CRP mempunyai peranan penting penyebab penyakit jantung selain kolesterol.
- Kesimpulannya mengkonsumi sukrosa, glukosa, dan fruktosa bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Studi ini merekomendasikan mengkonsumsi madu bukan hanya aman tetapi pada kenyataanya justru menyehatkan jantung.
- Menyembuhkan gatal-gatal pada kulit.
- Menyembuhkan infeksi dan luka.
- Membasmi bakteri karena sifatnya anti-bakteri dan antiseptik.
- Memuluskan kulit pada wajah.
Madu aman bagi penderita diabetes?
- Apakah madu aman dikonsumsi oleh penderita penyakit kencing manis (diabetes)? Tidakkah madu yang rasanya “manis” justru akan meningkatkan kadar gula darah?
- Dalam The Journal of Medical Food tahun 2004, Waili NS melaporkan penelitian tentang efek madu terhadap glukosa plasma, C-reactive protein (CRP), dan lipid darah pada orang yang sehat, pasien diabetes, dan orang yang kelebihan lipid.
- Diabetes Mellitus (DM) terjadi karena adanya gangguan pada pankreas yang menghasilkan insulin. Padahal insulin dibutuhkan untuk memasukkan glukosa darah ke dalam sel. Karena itu, kadar glukosa darah orang diabetes sangat tinggi.
- Hasil penelitian itu sbb: 1. Pada orang sehat, ternyata gula biasa (dekstose) meningkatkan kadar glukosa plasma 52% pada satu jam pertama dan 3% pada dua jam, sedangkan madu asli meningkatkan kadar glukosa plasma 14% pada satu jam pertama dan 10% pada dua jam setelah itu.
- Disimpulkan, madu hanya meningkatkan sedikit kadar gula darah dibandingkan gula lainnya. Ketika madu diminum penderita diabetes, madu itu tidak akan lama tinggal dalam darah tapi segera diubah menjadi energi. 2. Gula biasa dan madu buatan juga meningkatkan kadar trigliserida, sedangkan madu asli menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). 3. Madu yang dikonsumsi selama 25 hari ternyata menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL), serta meningkatkan kolesterol baik(HDL).
- Pada pasien diabetes, madu asli dapat menurunkan kolesterol total, LDL, dan CRP. Madu dapat dijadikan alternatif pemanis karena selain lebih baik metabolismenya, juga dapat meningkatkan kadar insulin dibandingkan sukrosa.
- Terlihat, madu asli dapat mengurangi kadar glukosa darah dan mengurangi risiko penyakit jantung pada pasien diabetes sehingga menggantikan pemanis dengan madu mentah (raw honey) memberikan banyak keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar